Semakin Runyam..! Hotman Paris Angkat Bicara Terkait Vonis Ahok yang Dituding 'Overkill'
Pengacara senior Hotman Paris Hutapea angkat bicara sekaligus mengkritik cuitan milik Todung Mulya Lubis terkait vonis dua tahun penjara yang dijatuhkan kepada terpidana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Sudah banyak kasus di mana hakim memutus lebih dari yang dituntut jaksa penuntut umum (JPU). Tidak ada larangan," kata Hotman di Jakarta, Rabu (10/5/2017).
Hotman pun mencontohkan kasus pembunuhan Angeline di Bali pada 2015. Ia menjelaskan bahwa kasus tersebut bukti bahwa vonis hakim bisa berbeda dengan yang diberikan JPU.
"Contoh kasus pembunuhan anak kecil di Bali, Angeline. Di mana JPU menuntut Agus hanya sembunyikan mayat. Hukumannya lebih ringan akan tetapi hakim memutus ikut membantu pembunuhan maka Agus dihukum lebih berat," paparnya.
Menurutnya, Todung tidak memahami praktik acara pidana. Selain itu Hotman menilai jika pengacara kondang itu kurang praktik sehingga tidak mengetahui hukum pidana.
"Apa Todung Mulia kurang pengalaman praktik hukum acara pidana? Ini contoh kasus teori, Todung Mulia Lubis salah total. JPU nuntut hanya bantu sembunyikan mayat tetapi hakim memvonis membantu pembunuhan, maka hukuman lebih berat," ungkapnya.
Sebelumnya, Todung Mulya Lubis menulis argumentasi terkait vonis Basuki Tjahaja Purnama terkait kasus dugaan penistaan agama. Melalui media sosialnya @TodungLubis menyebut bahwa kasus dugaan penodaan agama terhadap Ahok dinilai 'overkill'.
"Upaya hukum banding segera dilakukan. Tapi mengatakan bahwa putusan kasus Ahok seperti 'an overkill' tak keliru sama sekali," kicau akun @TodungLubis. [ok]
Sama batak bah aza ribet,sama sama pandai bicara,batak= banyak tak tik,itu macm opu rahul situmpul,berkata mcm bunglong,buat malu suku batak aza.
BalasHapus